Kamis, 05 Juni 2014
Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang
19.34
Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan
dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai
ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan
Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan
menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu
diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat.
Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Pencak Silat
yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu
telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu
olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk
dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di
sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena
khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang
memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan
unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya
adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan
berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan
untuk kepentingan Nasional kita.
Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh
dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan
mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula
didudukinya dalam masyarakat kita.d. Perkembangan Pencak
Silat pada Zaman KemerdekaanWalaupun di masa penjajahan
Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang,
tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami
melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di
lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional
semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya
yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan
Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948
di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.
Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan
Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada
Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.
Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun
lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis
dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada
tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan
istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama Pencak Silat
yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia
menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di Jawa lazimnya
digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang
kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada
peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.Silat,
mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada
kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama,
menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana.
Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni,
bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah
dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah
sebagai berikut :Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia
untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya
(manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan
hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar